Saturday, January 24, 2015

Google Street View Contradiction

Google, salah satu perusahaan besar didunia. Setiap orang yg mengenal atau mengakses internet pasti tak lepas dari yg namanya Google. Mbah Google, itu julukan yg disematkan untuknya. Artinya, apa yg anda ingin tau, tanyakan aja langsung sama si Mbah satu ini. Hampir semua informasi pasti bisa kita dapatkan dari si dedengkot ini.

Saya sendiri, merupakan salah satu user yg sering sekali mengakses si mbah ini. Tak hanya sebagai search engine, tapi  banyak aplikasi lain yg saya pribadi sering gunakan. Salah satunya ya Blogger ini. Selain blogger, ada lagi yg pasti tak kalah seringnya digunakan oleh para user, Google Maps (GM). Ya hampir setiap orang menggunakannya di internet dan banyak juga yg menginstall aplikasi ini diperangkat ponsel pribadinya. Kemana-mana kalo ga tau jalan, tinggal klik and search, keluar deh tempat tujuan yg kita cari. Di undangan-undangan nikah pun banyak juga yg mencantumkan koordinat dari GM ini, koordinat dari GM juga sering digunakan kalo kita mau ngadain gathering, meeting atau reunian. Meskipun sekarang banyak aplikasi-aplikasi lainnya yg tak kalah bagus dan akuratnya, sebut saja "Waze", GM tetap menjadi salah satu idola bagi para user.



Kalian2 yg pernah make GM, pasti juga pada tau Google Street View (GSV) dong, ini aplikasi yg lebih canggih lagi menurut saya. Kenapa lebih canggih? ya karena disini petunjuk yg diberikan oleh google lebih akurat lagi dibandingkan dengan GM. Kalo di GM, kita disuguhi oleh peta dua dimensi nah kalo di GSV kita bisa melihat Foto Real dari setiap jalannya. Yup, foto2 itu adalah foto2 detail jalan, foto bangunan, plang jalan, bahkan sampe foto rumah kita sekalipun!. Kalian bisa coba sendiri buka bagi yg belum pernah mencoba, tapi untuk di Indonesia sendiri, belum semua tempat tersedia akses GSV nya. Hanya tempat tempat tertentu aja. Ini beberapa contoh satu jalan di GM yg tersedia akses GSV nya;

Monday, January 19, 2015

Things That I've Given Up


Lagi keinget masa2 kecil dulu, jadi keingetan , dulu banyak banget hal2 yg pengen dilakuin, tapi in the end hanya setengah setegah aja, alias menyerah ditengah jalan. Padahal ya kalo aja ga berhenti ditengah jalan mungkin sekarang ceritanya lain  lagi.

So this is The Thing's That I've Given Up;
1. Basket,
Yup, dulu saya pernah pengen jadi pemain basket lho. Ini dijaman saya masih SD, sampe2 saya ikut les basket juga. Minta beliin bola sama ring basketnya juga. Dan sama kakak saya, ring basketnya di pasang dipohon alih2 ditiang,hehe,,,maklumlah namanya dulu masih buda'2 kecil. Tapi ya tadi itu, ini ga berlangsung lama, cuman sebentar aja. Saya juga lupa kenapa saya jadi males atau ga nerusin main basket. Yang jelas, kalo aja saya nerusin mungkin saya bisa jadi pemain basket profesional, bisa jadi saya menjadi salah satu pemain di NBA, who knows kan?tinggi badan saya sekarang diatas rata2, gimana kalo saya tetep main basket, bisa jadi tinggi badan saya lebih dari 2 meter. Karena saya berhenti ditengah jalan, kemungkinan untuk jadi pemain basket profesionapun 100% gagal.

Wednesday, January 14, 2015

Commuter-Line's Roker

helo guyss, pada tau KRL aka Commuter Line (CL)?
Anak jabodetabek pasti pada tau,hehe,,,KRL aka CL, adalah salah satu mass public tranpostation di Jakarta. Menghubungkan Jakarta ke kota-kota penyangganya, alias diperuntukan bagi para pekerja yg mencari sesuap nasi dan segepok uang di Jakarta namun bertempat tinggal diluar jakarta itu sendiri, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi. Saya sendiri adalah Roker, ROmbongan KEReta, jurusan Bekasi-Sudirman.

Bagi saya pribadi, saya menggunakan KRL karena lebih cepat alias bebas macet, dan lebih fleksibel untuk waktu keberangktannya. Saya mau berbagi sedikit tips and trik naik KRL. Kenapa ada tips and triknya, yup reader, karena ga semua bisa kebagian naik KRL ini, sedikit banyak para pengguna KRL yg harus tidak kebagian masuk kedalam gerbong, karena saking banyaknya pengguna lain yg berebut masuk. Terutama di jam jam sibuk pagi dan pulang kantor. Seperti yg saya sebutkan sebelumnya, saya sendiri adalah anak Roker jurusan Bekasi-Sudirman, anak Roker jurusan ini juga pasti tau, Stasiun Manggarai dan Stasiun Sudirman adalah merupakan arena tarung bagi kami. Ya, karena tidak ada jurusan langsung dari Bekasi ke Sudirman, kami diharuskan untuk transit di Manggarai, menunggu kereta ke arah sudirman. Demikian sebaliknya ketika mau pulang ke Bekasi, kita harus menunggu kereta di Sudirman lalu transit dimanggarai.

Jalur 5 merupakan jalur perebutan di Manggarai kala pagi hari, semua orang yg mau ke sudirman-tanah abang, akan berebut dijalur ini,menunggu KRL jurusan Bogor-Sudirman, bahkan yg dari bogor depok pun banyak yg berebut ke arah sudirman-tanah abang,  cause mereka juga ga kebagian  gerbong jurusan Bogor-Sudirman dari stasiun keberangkatan Bogor. Kalian dapet search sendiri, bukti gambar di google, betapa sesak berantakannya gerbong gerbong KRL dipenuhi oleh para penggunannya.Saya dulu juga sempat merekam betapa bejubelnya gerbong2 KRL jalur 5, nanti kalo masih ada saya akan upload videonya. Namun sekarang jalur 5 mungkin tidak separah dulu, karena diperbantukan oleh KRL wara-wiri aka feeder, KRL ini merupakan jurusan Manggarai-Sudirman-Duri.


Kalo pagi hari, jalur 5 manggarai merupakan jalur angker, lain halnya di jam pulang kantor,anak roker Bekasi-Sudirman akan mendapatkan arena tarung tambahan selain stasiun manggarai, yaitu stasiun  Sudirman. Kami harus berebutan dengan para roker jurusan Depok-Bogor. Stasiun sudirman yg hanya ada dua jalur saja,jalur duanya selalu penuh sesak di jam-jam pulang kantor. Lolos dari pertarungan Sudirman, kami harus turun transit di manggarai untuk masuk ke pertarungan di jalur 4 untuk naik KRL jurusan bekasi.

Itu sedikit gambaran dari saya, ga gampang bisa naik KRL di jam-jam sibuk, bagi yg meremehkan, siap2 saja untuk ga kebagian gerbong dan harus telat, baik telat ke kantor atau telat pulang ke rumah. Terus tips and triksnya mana dong?hehe sorry2 jadi curhat sendiri. Jadi ini tips and trik berdasarkan pengamatan pribadi saya;

1. Usahakan dateng lebih cepat
Ya, pertama-tama yg bisa diusahain adalah, usahakan datang lebih cepat, dengan datang lebih cepat kita akan lebih banyak kesempatan kebagian gerbong KRL, terhindar dari antrian yg sudah menumpuk. Karena kalau antrian sudah menumpuk, untuk masuk peron aja susah, apalagi mau masuk ke dalam gerbongnya.

2. Pilih Titik-titik tunggu yg kosong
Setelah kita tiba di peron jalur tujuan kita, pilihlah titik tunggu yg masih kosong, atau pilihlah titik-titik yg cenderung tidak penuh, kalopun sudah penuh usahakanlah memilih titik tunggu yg kurang dari 3 baris. Karena semakin depan kita akan semakin besar kesempatan kita bisa masuk ke dalam gerbong KRL.

3. Amati dan tandai pintu gerbong KRL saat berhenti
Menurut saya ini yg paling menentukan, dan banyak yg saya perhatikan orang-orang yg melewati ini. Semakin dekat posisi kita dengan pintu gerbong bisa dipastikan kita bisa kebagian masuk ke dalam gerong KRL.Setiap KRL di stasiun  manapun, dijalur manapun, pasti berhenti di titik yg sama, coba diperhatikan. Biasanya, kepala KRL akan berhenti di palang hitam bertanda plus(+) berwarna putih. Coba lihat ujung-ujung setiap jalur pemberhentian, pasti kita bisa nemuin deh. Kalo bisa nanti saya coba foto, atau mungkin bisa di search di mbah google juga. Nah, karena setiap kali berhenti posisi KRL selalu sama, posisi pintu setiap gerbong pun selalu sama berhentinya. Kalo udah gitu, kita bisa ingat2 dimana saja posisi tiap tiap pintu gerbongnya, kalo saya sendiri saya selalu mengingat dengan bantuan2 fasilitas stasiun. Contohnya di stasiun Sudirman jalur dua, di jalur ini ada plang Jurusan dan plang nomor peron, nah saya sudah ingat2 ini, pintu gerbong selalu berhenti tepat dibawah plang jurusan jalur 2, percaya ga percaya saya ga pernah miss dari pintu gerbong disini dan saya  selalu memilih titik ini setiap kali saya akan naik KRL di Sudirman jalur 2. Karena saya setiap kali memilih titik ini tak jarang saya melihat orang yg sama tapi berpindah pindah posisinya, alhasil orang ini kadang pas diposisi pintu masuk kadang terlewat jauh dari pintu masuk. Karena kita udah tau, coba deh lain kali tandain dimana posisi pintu KRL berhenti, kalo udah tau dijamin kita ga akan pernah missing, hehe

4.Jalan cepat atau lari!!!
Ini juga, kalo mau kebagian paling depan kita minimal harus jalan cepat atau kalo bisa lari deh. Kadang2 titik2 pintu yg tadi udah kita tandain, udah ditempatin sama penumpang lainnya. Jadi kalo bisa lebih cepat, setidaknya kita masih bisa dapet antrian baris ke 2 atau ke 3. Gesit, itu juga bisa menolong, sometimes dipenuh sesaknya antrian ada celah celah kosongnya,nah kalo kita bisa gesit kita bisa nyelip di celah2 kosong tersebut.

5. Watch Your Belonging

Tips yg terakhir dari saya adalah, perhatikan barang bawaan anda, barang bawaan?apa hubungannya dengan kebagian gerbong?hehe, meskipun tak ada hubungannya dengan kebagaian tempat, tapi ini merupakan tips yg tak kalah pentingnya, karena selalu ada saja tangan tangan setan yg mencoba mencari kesempatan mengambil barang kita. Apalagi ini ditempat yg selalu penuh sesak, saya jamin tangan2 ini selalu mengintai kelengahan kita. Saya sendiri selalu membawa tas ransel dan tas ransel ini selalu saya tempatkan didepan dada saya. Dompet, HP atau barang berharga laiinya tak pernah sekalipun saya masukkan kedalam kantong celana maupun kantong baju saya, selalu saya masukkan kedalam tas ransel tadi. Sudah bosan saya melihat orang-orang kehilangan barangnya, bahkan saudara saya sendiri pun sampe 3x kehilangan HPnya. Jadi sebisa mungkin jagalah barang bawaan kita kalo tak mau berpindah tangan.

Itu beberapa tips dan trik dari saya, mudah2an bisa menambah masukan buat kita kita para pengguna jasa KRL ini. Jadi bisa dateng dan pulang tepat waktu dan selamat,aaminn. Selain tips and trik ini,sebenernya masih banyak cerita unik,lucu dan menyedihkan lainnya. Kita mungkin pernah dengar nama "Dinda" yg terkenal, atau cerita tentang sangar dan sadisnya para penumpang KRL, dan cerita laiinya. Nanti kalo mungkin saya akan cerita lagi tentang ini.

At last but not least dari saya.
"Dunia itu akan selalu berusaha mengambil alih hati kita, sedikit demi sedikit, perlahan dan pelan-pelan dan tanpa sadar kita akan menjadi bagian darinya"